JENIS - JENIS MATRIKS,OPERASI ALJABAR MATRIKS,DETERMINAN DENGAN METODE DAN LAPLACE
A.MATRIKS
Matriks adalah susunan sekelompok
Matriks adalah susunan sekelompok
bilangan dalam
suatu jajaran berbentuk persegi panjang yang diatur berdasarkan baris dan kolom
dan diletakkan antara dua tanda kurung. Tanda kurung yang digunakan untuk
mengapit susunan anggota matriks tersebut dapat berupa tanda kurung biasa atau
tanda kurung siku. Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur) matriks.
Kumpulan elemen yang tersusun secara horizontal disebut baris, sedangkan kumpulan elemen yang tersusun secara
vertikal disebut kolom. Suatu
matriks yang memiliki m baris dan nkolom disebut
matriks m x n dan disebut sebagai matriks yang memiliki
orde m x n. Penulisan matriks menggunakan huruf kapital dan
tebal. Pembahasan tentang matriks banyak
ditemukan dalam ilmu Matematika.
Matriks terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu matriks persegi, matriks kolom, matriks baris, matriks transpose, matriks diagonal, matriks segitiga atas dan bawah, matriks nol, matriks simetri, dan matriks identitas. Berikut ini penjelasan lengkap tentang jenis-jenis matriks tersebut:
✏Matriks Persegi
Matriks persegi adalah matriks yang
mempunyai banyak baris dan banyak kolom yang sama. Secara umum, matriks persegi
berordo n x n. Contoh matriks persegi:
✏Matriks
Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya
mempunyai satu kolom. Secara umum, matriks kolom berordo m x 1. Contoh matriks
kolom:
✏Matriks
Baris
Matriks baris adalah matriks yang hanya
mempunyai satu baris. Secara umum, matriks baris berordo 1 x n. Contoh matriks
baris:
✏Matriks
Transpose
Matriks transpose Am x n yang selanjutnya dinotasikan
dengan A’ adalah
matriks berordo n x m dengan baris-barisnya adalah kolom-kolom matriks Am x n. Contoh matriks transpose,
misalkan terdapat matriks A:
maka, transpose matriks A adalah:
✏Matriks
Diagonal
Matriks diagonal berasal dari matriks
persegi. Matriks persegi dikatakan sebagai matriks diagonal jika elemen-elemen
selain elemen diagonal utamanya adalah nol. Contoh matriks diagonal:
✏Matriks
Segitiga Atas dan Matriks Segitiga Bawah
Matriks segitiga atas dan matriks
segitiga bawah dapat berasal dari matriks persegi. Suatu matriks persegi
disebut matriks segitiga atas jika semua elemen di bawah diagonal utamanya
bernilai nol. Sebaliknya, jika semua elemen di atas diagonal utamanya bernilai
nol, maka matriks persegi itu disebut matriks segitiga bawah. Contoh Matriks
Segitiga atas dan Matriks Segitiga Bawah:
Matriks A adalah matriks segitiga atas,
sedangkan matriks B adalah matriks segitiga bawah.
✏Matriks
Simetri
Misalkan terdapat matriks A. Matriks A
disebut matriks simetri jika A’ = A atau setiap elemen pada matriks A yang
letaknya simetris terhadap diagonal utama bernilai sama, yaitu aij = aji dengan
i tidak sama dengan j. Contoh matriks simetri, misalkan:
✏Matriks Nol
Suatu matriks dikatakan matriks nol jika
semua elemen dari matriks tersebut adalah nol. Contoh matriks nol:
✏Matriks
Identitas
Matriks identitas adalah matriks
diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah 1.Matriks identitas
biasanya dinotasikan dengan I. Contoh matriks indentitas:
Penjumlahan
dan Pengurangan Matriks
Dua matriks atau lebih, dapat dijumlakan
hanya jika memiliki ordo yang sama. Penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan
elemen-elemen yang berposisi sama. Contoh:
Jika dan ,
maka:
Sama halnya dengan penjumlahan, pengurangan
dapat dilakukan hanya jika dua matriks atau lebih, memiliki ordo yang sama.
Pengurangan dilakukan terhadap elemen-elemen yang berposisi sama.
Contoh:
Jika dan ,
maka:
Sifat dari penjumlahan dan pengurangan
matriks:
- A
+ B = B + A
- (A
+ B) + C = A + (B + C)
- A
– B ≠ B – A
Perkalian Matriks
Matriks dapat dikalikan dengan sebuah
bilangan bulat atau dengan matriks lain. Kedua perkalian tersebut memiliki
syarat-syarat masing-masing.
Perkalian Matriks dengan bilangan bulat
Suatu matriks dapat dikalikan dengan
bilangan bulat, maka hasil perkalian tersebut berupa matriks dengan
elemen-elemennya yang merupakan hasil kali antara bilangan dan elemen-elemen
matriks tersebut. Jika matriks A dikali dengan bilangan r, maka . Contoh:
Jika dan
bilangan r = 2, maka:
Perkalian matriks dengan bilangan bulat
dikombinasikan dengan penjumlahan atau pengurangan matriks dapat dilakukan pada
matriks dengan ordo sama. Berikut sifat-sifat perkaliannya:
- r(A
+ B) = rA + rB
- r(A
– B) = rA – rB
Perkalian dua matriks
Perkalian antara dua matriks yaitu
matriks A dan B, dapat dilakukan jika jumlah kolom A sama dengan jumlah baris
B. Perkalian tersebut menghasilkan suatu matriks dengan jumlah baris sama
dengan matriks A dan jumlah saman dengan matriks B, sehingga:
Elemen-elemen matriks merupakan
penjumlahan dari hasil kali elemen-elemen baris ke-i matriks A dengan kolom
ke-j matiks B. Berikut skemanya:
Misalkan matriks A memiliki ordo (3 x 4)
dan matriks B memiliki ordo (4 x 2), maka matriks C memiliki ordo (3 x 2).
Elemen C pada baris ke-2 dan kolom ke-2 atau a22 diperoleh dari
jumlah hasil perkalian elemen-elemen baris ke-2 matriks A dan kolom ke 2 matriks
B. Contoh: dan
maka:
Perlu diingat sifat dari perkalian dua
matriks bahwa:
A x B ≠ B x A
Sebagai pembuktian, diketahui dan maka:
Terbukti bahwa A x B ≠ B x A. Ada
sifat-sifat lain dari perkalian matriks dengan bilangan atau dengan matriks
lain, sebagai berikut:
- k(AB)
= (kA)B
- ABC
= (AB)C = A(BC)
- A(B
+ C) = AB + AC
- (A
+ B)C = AC + BC
Determinan Matriks
Determinan dari suatu matriks A diberi
notasi tanda kurung, sehingga penulisannya adalah |A|. Determinan hanya bisa
dilakukan pada matriks persegi.
Determinan matriks ordo 2×2
Jika maka
determinan A adalah:
Determinan matriks ordo 3×3 (aturan
Sarrus)
Jika maka determinan A adalah:
= aei + bfg + cdg – ceg – afh – bdi
Determinan matriks memiliki sifat-sifat
berikut:
1. Determinan A = Determinan AT
2. Tanda determinan berubah jika 2
baris/2 kolom yang berdekatan dalam matriks ditukar
3. Jika suatu baris atau kolom sebuah
determinan matriks memiliki faktor p, maka p dapat dikeluarkan menjadi pengali.
4. Jika dua baris atau dua kolom
merupakan saling berkelipatan, maka nilai determinannya adalah 0.
5. Nilai determinan dari matriks
segitiga atas atau bawah adalah hasil kali dari elemen-elemen diagonal saja.
Invers Matriks
Suatu matriks A memiliki invers
(kebalikan) jika ada matriks B yang dapat membentuk persamaan AB = BA = I,
dengan I adalah matriks identitas. Invers dari suatu matriks berordo (2 x 2)
seperti dapat
dirumuskan sebagai:
Invers matriks memiliki sifat-sifat
berikut:
- AA-1 =
A-1A = I
- (A-1)-1 =
A
- (AB)-1 =
B-1A-1
- Jika
AX = B, maka X = A-1B
- Jika
XA = B, maka X = BA-1
B. Determinan
Dalam bidang aljabar
linear, determinan adalah
nilai yang dapat dihitung dari unsur suatu matriks persegi.
Determinan matriks A ditulis dengan tanda det(A), det A,
atau |A|. Determinan dapat dianggap sebagai faktor penskalaan
transformasi yang digambarkan oleh matriks.
Apabila matriksnya
berbentuk 2 × 2, rumus untuk mencari determinan adalah:
Apabila matriksnya
berbentuk 3 × 3 matrix A, rumusnya adalah:
Rumus Leibniz untuk
mencari determinan matriks n × n adalah:
Metode eliminasi
Gauss juga dapat dipakai. Sebagai contoh, determinan matriks berikut:
dapat dihitung
dengan menggunakan matriks berikut:
Di sini, B diperoleh
dari A dengan menambahkan −1/2× baris pertama dengan baris
kedua, sehingga det(A) = det(B). C diperoleh
dari B dengan menambahkan kolom pertama dengan kolom ketiga,
sehingga det(C) = det(B). Sementara itu, D didapat
dari C dengan menukar kolom kedua dan ketiga, sehingga det(D)
= −det(C). Determinan matriks segitiga Dmerupakan hasil dari
perkalian diagonal utamanya: (−2) · 2 · 4.5 = −18. Maka
dari itu, det(A) = −det(D) = +18.
Komentar
Posting Komentar